11/30/2012

4/5 stars -- Life of Pi

Category : Movies
Genre : Drama

Film ini dibuka dengan curhatan seorang penulis (Rafe Spall) yang baru saja membuang karya terbarunya, karena menurutnya dia tidak bisa memberikan jiwa pada novel barunya. Dan dia bertemu orang tua di warung kopi yang menyarankan dirinya untuk bertemu Pi Patel (Irffan Khan). Si orang tua yang dijuluki Mamaji berkata, bahawa Pi Patel akan memberikan dia sebuah cerita yang luar biasa. Dan memang dia akan mendapatkannya.

Pi mengawali ceritanya dengan asal mula namanya dan kehidupannya. Bagian ini cukup membuat penonton terbahak-bahak, karena banyak hal-hal sederhana yang lugu. Bahwa Piscine Molitol Patel adalah nama yang diambil dari kolam renang terkenal di Paris, yang kemudian Piscine (yang dilafalkan dengan "pissing") turun derajat diantara teman-temannya, menjadi toilet paling bau se- India. Kemudian, tentang keluarga Patel sendiri. Ayah yang tidak percaya Tuhan, karena saat kecil menderita akibat polio, Ibu yang dibuang keluarga karena dianggap menikahi kasta yang lebih rendah serta kakak laki-laki yang cuek bebek dengan kehidupan dan maknanya. Pi kecil tumbuh dengan kebijaksanaan tertentu dalam dirinya.

Hingga suatu hari, keluarga Patel yang selama ini bertahan hidup dari kebun binatang yang tanahnya didanai Pemerintah Daerah, kudu pindah ke Kanada karena pemerintah menyetop dananya. Binatang-binatang di situ adalah milik keluarga Patel, sehingga mereka hendak menjualnya ke Amerika Selatan dan uangnya akan digunakan untuk memulai hidup baru. Namun, ternyata di tengah perjalanan menggunakan kapal laut Tsimtsum, kapal tersebut karam. Seluruh penumpang, hewan-hewan serta keluarganya tenggelam, hanya menyisakan sebuah sekoci, Pi sendiri, zebra yang kakinya patah, Hyena yang mabuk laut, orang utan bernama Orange Juice yang kehilangan anaknya dan Richard Parker, seekor macam Bengali dewasa.

Di sinilah, petualangan Pi dalam menemukan Tuhan dimulai.

****


 Dulu gw sempat memimpikan bahwa buku karya Yann Martel ini akan difilmkan. Dan ternyata, difilmkan juga!! Terima kasih udah milih Ang Lee sebagai Produser, karena gw bener-bener dimanjakan sama scene-scene-nya yang indah. Bukunya sendiri memenangkan Man Booker Prize for Fiction. Dialog yang dibangun-pun renyah (meski ada beberapa scene yang dialog-nya panjaaaaang banget, sampe ngantuk) dan beberapa JLEB JLEB JLEB CLEB CLEB JLEB!!!!!!!!!!!!! :D

Tapi gw pribadi puas dengan film ini. Pulau Meerkat sendiri seperti yang gw bayangkan. Stunning, bright, tapi di balik itu semua scary.....Indah lah pokoknya. Mata akan terus dimanjakan dengan scenery yang menawan sepanjang film. Check it out by yourself ;)