Category: | Books |
Genre: | Biographies & Memoirs |
Author: | NH. Atmoko |
Buku yang gw baca ini adalah salah satu poin yang membuka salah satu tabir sejarah negara yang termanipulasi. Hal yang ternyata lebih mengerikan lagi, terjadi pasca gerakan G30S. Pada saat itu, RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) menangkapi orang-orang yang diduga terlibat G30S. Dan pak Soenandar, sang author buku ini, adalah salah satu saksi hidup dari peristiwa tersebut. Beliau, yang bekerja sebagai Pegawai Negeri saat itu dan bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI), ditangkap oleh "tentara baret merah" (begitu beliau menuturkannya) dengan dugaan pendukung PKI.
Pak Nandar (dan para Tapol/ Tahanan Politik yang lain) kemudian berpindah-pindah rumah tahanan. Dari Gedung Nasional, kemudian ke LP Permissan hingga ke pengasingan di Nusa Kambangan. Kekejaman demi kekejaman dialami beliau. Para tahanan yang tidak mau mengaku sebagai antek PKI, dipaksa untuk mengaku. Mereka disiksa begitu rupa. Dari pukulan, hukuman setrum hingga meminimalkan jatah makanan. Selama di penjara, para tapol tersebut hanya dijatah jagung atau beras merah 125g/orang untuk makan 2 kali sehari. Lauknya tidak lebih dari kedelai hitam yang direbus, dengan takaran setengah sendok makan. Dengan kondisi seperti itu, banyak tahanan yang mati kelaparan. Setiap harinya sekitar 13-16 orang meninggal karena lapar, dan kemudian jasadnya dikebumikan secara massal. Hal-hal tersebut dilakukan oleh orang-orang kita sendiri, kepada masyarakat yang seharusnya mereka lindungi.
Dari buku ini (yang juga menampilkan sumber darimana datanya diambil) menyatakan bahwa G30S memang "sengaja" dirancang untuk gagal. Adalah salah satu cara halus dari Amerika dan Inggris, yang pada saat itu tidak dapat membujuk Presiden Soekarno untuk pro-Barat, untuk mengkudeta pemerintahan beliau. Hingga akhirnya, Presiden Soekarno juga diasingkan dan beliau meninggal di pengasingan.
Buku ini mampu membawa kita untuk semakin penasaran, sebenarnya apa yang terjadi pada masa itu? Jika benar seperti itu adanya, negara ini hanya merdeka dari tahun 1945-1965, karena setelah pemerintahan Soekarno digulingkan, Indonesia menjadi "negara boneka" bagi Amerika. Kita bebas, namun tidak merdeka. Nggak heran banyak orang "hilang" jaman Orde Baru kemarin itu.
Mungkin bagi gw yang awam dan hasil ajaran selama Orde Baru, agak susah mempercayainya. Karena buku sejarah yang gw pelajari semasa SD-SMP hingga SMU, masih berdasarkan pada sejarah buatan. Namun, dengan mengetahui kebenaran dari bangsa kita sendiri, maka kita akan tahu seperti apa diri kita sesungguhnya.
P.S : jika sampai hari ini masih ada yang mempercayai bahwa PKI adalah musuh utama bangsa ini, mungkin perlu pengkajian lebih lanjut tentang doktrin yang sudah tertanam di benak kita itu. Gw bukan pro-PKI ataupun anak-cucu dari tapol. Tapi, dengan mendiskreditkan "anak-cucu" antek PKI, sama saja dengan memberikan cap "kutukan" kepada anak-anak bangsa sendiri...
malambulanbiru wrote on Jan 23, '11
buku wacananmu keren-keren
|
malambulanbiru wrote on Jan 23, '11
darnia said
hiii X_X
|
malambulanbiru wrote on Jan 23, '11
nek ngaku njuk dibebaskeun kah?
|
dekmaniezt wrote on Jan 23, '11
pilihannya :
- mengaku, lebih cepat mati dibunuh - tidak mengaku, mati pelan-pelan |
johaneskris wrote on Jan 23, '11
papa angkatku ditangkap jadi tapol... dan dia punya pemikiran yang keren!!! he's trully nationalist..
|
johaneskris said
berarti yang dituturkan pak Nandar itu bener
yang ditangkapi adalah orang-orang yang pro-revolusi dan nasionalis. Yang kebanyakan memuja pak Karno sebagai pemimpin negeri ini, yang setuju dengan revolusi a la Pak Karno dimana yang diutamakan kesejahteraannya adalah kaum tani dan rakyat jelata |
johaneskris wrote on Jan 23, '11
darnia said
yang ditangkapi adalah orang-orang yang pro-revolusi dan nasionalis. Yang kebanyakan memuja pak Karno sebagai pemimpin negeri ini, yang setuju dengan revolusi a la Pak Karno dimana yang diutamakan kesejahteraannya adalah kaum tani dan rakyat jelata
aha..
gw dapat benang merahnya... ini cuman politik odang... Papa angkatku
memang pengagum bung karno dan dia tidak PKI, cuman kadang pemikirannya
yang rada nyeleneh.. waktu itu dia dia jadi semacam BEM di
universitasnya dan sering menyuarakan pandangan-pandangan yang
bertentangan dengan kapitalisme
|
myelectricaldiary wrote on Jan 23, '11
samaaaa...
kalo dulu malam sebelum ulangtahun raya, pasti nobar G30/sPKI..hehehe... jadi penasaran,nia.. masalahnya ray kurang nafsuan baca buku2 kelas berat gini-an.. namun setelah baca ripiewmu, ray jadi penasaran.. |
myelectricaldiary said
masalahnya ray kurang nafsuan baca buku2 kelas berat gini-an.. namun setelah baca ripiewmu, ray jadi penasaran..
hihhih panggil aja Dani, Ray... :)
buku ini masih baru terbit kok. Terbitan Galang Press, tahun 2011 Harganya antara 36-37ribu...cari aja di toko buku |
myelectricaldiary wrote on Jan 23, '11
darnia said
buku ini masih baru terbit kok. Terbitan Galang Press, tahun 2011 Harganya antara 36-37ribu...cari aja di toko buku
kalo nunggunya di kendari mahhh pasti telat...
soale ray lagi d kendari skg,,hmmmm... dani... dani.. dani... nia ajjjjah ahhh.. Dani kek nama mantankuuuuu >_ |
myelectricaldiary wrote on Jan 23, '11
okhay deh...
dari pada dilembarin ember, ray manggil dani aj,xixixixi |
rengganiez wrote on Jan 23, '11
Pas
denger langsung tapol yang masih bertahan di Pulau Buru, kisahnya
hadehhh bikin merinding bulu roma..tapi pak tapol, malah cengengesan
ceritanya..
|
rengganiez said
:O
kurang lebih sama nggak sama cerita pak Nandar itu? ato malah lebih sadis, Mbak??? *jadi pengen ketemu denger cerita langsung dari saksi hidup* |
rengganiez wrote on Jan 23, '11
mau???? ada yang masih dan tinggal di jakarta...
Lebihh sadisssss...tapi karena pak tapol ceritanya sambil ketawa2 makanya yang tadinya melow jadi ikut cekikikan. |
rengganiez said
Lebihh sadisssss...tapi karena pak tapol ceritanya sambil ketawa2 makanya yang tadinya melow jadi ikut cekikikan.
mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
mbak Niez kalo mau ke sana, kabari yah.... |
rengganiez wrote on Jan 23, '11
Kapan dani mau main, ntar aku janjiin, semuga sih beliau gak sibuk....
|
rengganiez wrote on Jan 23, '11
Orangnya baik kok..enak kalo ngobrol, kayak belajar sejarah :-)
|
rengganiez wrote on Jan 23, '11
*inboxxxxxxxxxxxxx*
|
dadibagongsik wrote on Jan 23, '11
wehhh ini buku di acara sanata dharma kemarin.
hutang darah, materi maupun imateri negeri ini pada para ex tapol dan keturunannya sangat besar. |
dadibagongsik said
hutang darah, materi maupun imateri negeri ini pada para ex tapol dan keturunannya sangat besar.
Whoa...cocok kalo gitu. Soalnya pembukaan di buku ini ditulis oleh Dosen Sanata Dharma :D
itulah ironisnya.... korban perang itu selalu ingat kalau ada perang, tapi perang selalu melupakan korbannya. Tapi, kayak pak Nandar bilang...para ex-tapol ini perang sama siapa?? lha wong mereka cinta sama Indonesia kok... :( |
dadibagongsik wrote on Jan 23, '11
darnia said
itulah ironisnya.... korban perang itu selalu ingat kalau ada perang, tapi perang selalu melupakan korbannya. Tapi, kayak pak Nandar bilang...para ex-tapol ini perang sama siapa?? lha wong mereka cinta sama Indonesia kok... :(
Yuppp! 2 kali aku bertemu dengan Prof/Romo Baskoro. Beliau sangat konsent dengan pelurusan sejarah 1965.
Intinya peristiwa 65 tak lebih dari upaya menancapkan kepentingan amrik di indonesia. dari militer, ekonomi sampai exploitasi SDA. Betul kata pak Nandar, anak2 ex tapol justru paling militan dalam hal nasionalisme. |
dadibagongsik said
Intinya peristiwa 65 tak lebih dari upaya menancapkan kepentingan amrik di indonesia. dari militer, ekonomi sampai exploitasi SDA. Betul kata pak Nandar, anak2 ex tapol justru paling militan dalam hal nasionalisme.
kemarin
di Goethe Institut juga ada diskusi terbuka tentang ini, Oom Baggy.
Bisa aja Prof. Baskoro hadir di situ, soalnya memang kerjasama dengan
Univ. Sanata Dharma.
Btw, kayaknya si Amrik itu berhasil yak... Pas itu kayaknya gara-gara harga bahan pokok yang melambungnya gila-gilaan, jadi mungkin pada menyalahkan Revolusinya pak Karno.... Jadi inget pas beliau bilang: "GO TO HELL WITH YOUR AID..." Bisa nggak ya sekarang pak Beye tereak begonoh?? :p |
dadibagongsik wrote on Jan 23, '11
Saat
jaman BK, Indonesia memang miskin tapi gak punya hutang luar negeri dan
SDA masih utuh. Bahkan aset2 kolonial berhasil diakuisisi.
gak seperti jaman saiki.....yg kaya semakin kaya yg miskin tambah banyak. Sudah menjadi negara kapitalis, borjuis, konsumtip, korup, dan pembohong sibeye dah gak bisa teriak...soalna dah dikempit keleknya amrik |
dadibagongsik said
sibeye dah gak bisa teriak...soalna dah dikempit keleknya amrik
kalo semakin ditegaskan gini, kok malah tambah ngenes yo... T_T
|
darnia said
Supersemar kuwi rupane koyo opo?? sekarang ada di mana?? ini juga misteri... di buku sejarahku ra ono kabeh..pokoke muni SUpersemar, Pak Harto dadi Presiden
Surat
Bung Karno yang (mungkin dipaksa) kasih MANDAT Kekuasaan Suharto untuk
mengatur keadaan...tunggu kucari aku ada di CPU lain....
|
orangjava said
mbah Kuuuung, matur nuwuuun...
tulisannya agak-agak kehapus saking lamanya sekarang Supersemar itu ada di mana yak?? |
dadibagongsik wrote on Jan 23, '11
darnia said
semoga semakin banyak generasi muda yang memahami sejarah RI khususnya sekitar 1965
|
dadibagongsik said
Aamiin.....
|
rengganiez wrote on Jan 23, '11
yang bikin aku ngekek nih
mreka punya kredo semua benda yang berkaki empat kecali meja layak dimakan. Dari kucing, anjing, ular tikus. Nah tikus ini paling lezat biasanya diburu di sawah. PUlang ke barak pake camping, nah dicamping dicantolkan tikus2 banya kselaki yang sudah dikuliti lalu nanti dibakar dan dimakan rame2 hehehe..hiiii..katanya uenak buwanget. |
rengganiez said
buseth...... :o
|
rengganiez wrote on Jan 23, '11
Pulau
Buru dijaga batalyon dari Kodam Pattimura dan Kodam HAsanuddin yang
bergilir tiap setaun sekali. Bagi yang berusaha melarikan diri,
tebusannya semalam suntuk direndam berbaring di saluran pembuangan yang
kotor. Kalau bokong sedikit terangkat di atas air, ada sepatu lars yang
menginjak.
|
rengganiez said
-- speechless --
|
orangjava said
yes..inget
banget pas jaman OrBa yang namanya GOLKAR itu berkuasa banget. PNS aja
diwanti-wanti, kalo nggak nyoblos GOLKAR, ati2 aja :(
|
debapirez said
tapi saya rindu pilm G30 S/PKI. mencekam!!!
yang paling bener ya yang merasa dirugikan :D
entah yang mana hehheheheheh aku kok nggak kangen blas sama film itu nginget aja udah keder duluan... apalagi adegan bibir ngerokok itu..brrrrrrrrrrrrr |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar