Category: | Books |
Genre: | Biographies & Memoirs |
Author: | N.H Dini |
Buku
ini -- secara tidak sengaja -- gw temukan di tumpukan buku bekas yang
dijual. Masih bersegel plastik dan belum terjamah. Dan seolah menunggu
gw untuk memungut dan menukarnya dengan selembar 5000-an saja. Pada
akhirnya, buku inipun gw tamatkan kemarin malam.
Sedikit kekurangan dari kisah biografi N.H Dini ini adalah keterangan waktu dan umur beliau sebagai tokoh "aku" di buku ini. Buku Sebuah Lorong di Kotaku adalah buku pertama dari rangkaian biografi Cerita Kenangan oleh N.H Dini, yang tak lain tak bukan adalah sebuah biografi bersambung yang berbentuk novel.
Buku ini mengisahkan saat N.H Dini masih kecil (tidak ada penjelasan tentang umur beliau) yang banyak bercerita tentang keluarga serta kampung halamannya. Beliau bercerita tentang keluarganya, dimana beliau adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sang Ibu adalah orang yang selalu mementingkan tata krama, sehingga terkesan kaku. Sedangkan sang ayah adalah seorang pegawai PJ KAI yang luwes, sehingga saat liburan, mereka mendapatkan keistimewaan untuk bepergian menggunakan jasa kereta api.
Kesederhanaan pada masa itu yang digambarkan di buku ini sangat menyentuh. Banyak poin yang mampu membuat kita bernostalgia, dimana pada masa-masa tersebut transportasi masih terbatas dan bepergian menggunakan kereta kelas ekonomi merupakan kemewahan tersendiri. Kemudian, berkunjung ke rumah kakek di desa, dimana rumah kakek banyak sekali pohon buah-buahan. Dini dan saudara-saudaranya tumbuh dalam lingkungan, dimana meski mereka masih punya rewang namun mereka juga bahu membahu, membantu dalam mengurusi rumah tangga. Rasa tepa-slira antar anggota keluarga digambarkan dengan baik di sini. Pun kondisi masyarakat desa dan keluarga "kuno" jaman dahulu. Misalnya, jika bertamu ke rumah kakek-nenek/ saudara yang lebih tua, anak-anak boleh makan setelah semua orang tua selesai makan. Bahkan tak jarang, mereka harus memakan sisa makanan dari sang kakek (ini budaya masa lalu yang baru gw tahu).
Gw sangat menikmati membaca buku ini. Selain unsur sentimentil yang sangat ditonjolkan oleh N.H Dini, gw mampu meresapi bahwa kehidupan jaman dulu amatlah indah. Orang-orang saling mengenal satu sama lain, alam masih bersahabat dengan kita dan bahkan bencana alam-pun mampu memberikan keuntungan untuk kita. Apabila rumah Dini tergenang banjir, maka sang Ayah akan membendung aliran air tersebut di sekitar rumah, karena air bah yang berasal dari sungai membawa banyak ikan untuk dapat dijadikan makanan sehari-hari warga.
Jika mengetahui kenyataan masa lalu yang seperti itu, gimana gw gak cinta sama negeri ini. *Mulai membayangkan sebagai Dini yang menikmati angin semilir di sawah sambil menghalau burung atau menikmati degan yang dipetik langsung dari pohonnya*
Aku CINTA INDONESIA dan sastra-nya!!! :)
Sedikit kekurangan dari kisah biografi N.H Dini ini adalah keterangan waktu dan umur beliau sebagai tokoh "aku" di buku ini. Buku Sebuah Lorong di Kotaku adalah buku pertama dari rangkaian biografi Cerita Kenangan oleh N.H Dini, yang tak lain tak bukan adalah sebuah biografi bersambung yang berbentuk novel.
Buku ini mengisahkan saat N.H Dini masih kecil (tidak ada penjelasan tentang umur beliau) yang banyak bercerita tentang keluarga serta kampung halamannya. Beliau bercerita tentang keluarganya, dimana beliau adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sang Ibu adalah orang yang selalu mementingkan tata krama, sehingga terkesan kaku. Sedangkan sang ayah adalah seorang pegawai PJ KAI yang luwes, sehingga saat liburan, mereka mendapatkan keistimewaan untuk bepergian menggunakan jasa kereta api.
Kesederhanaan pada masa itu yang digambarkan di buku ini sangat menyentuh. Banyak poin yang mampu membuat kita bernostalgia, dimana pada masa-masa tersebut transportasi masih terbatas dan bepergian menggunakan kereta kelas ekonomi merupakan kemewahan tersendiri. Kemudian, berkunjung ke rumah kakek di desa, dimana rumah kakek banyak sekali pohon buah-buahan. Dini dan saudara-saudaranya tumbuh dalam lingkungan, dimana meski mereka masih punya rewang namun mereka juga bahu membahu, membantu dalam mengurusi rumah tangga. Rasa tepa-slira antar anggota keluarga digambarkan dengan baik di sini. Pun kondisi masyarakat desa dan keluarga "kuno" jaman dahulu. Misalnya, jika bertamu ke rumah kakek-nenek/ saudara yang lebih tua, anak-anak boleh makan setelah semua orang tua selesai makan. Bahkan tak jarang, mereka harus memakan sisa makanan dari sang kakek (ini budaya masa lalu yang baru gw tahu).
Gw sangat menikmati membaca buku ini. Selain unsur sentimentil yang sangat ditonjolkan oleh N.H Dini, gw mampu meresapi bahwa kehidupan jaman dulu amatlah indah. Orang-orang saling mengenal satu sama lain, alam masih bersahabat dengan kita dan bahkan bencana alam-pun mampu memberikan keuntungan untuk kita. Apabila rumah Dini tergenang banjir, maka sang Ayah akan membendung aliran air tersebut di sekitar rumah, karena air bah yang berasal dari sungai membawa banyak ikan untuk dapat dijadikan makanan sehari-hari warga.
Jika mengetahui kenyataan masa lalu yang seperti itu, gimana gw gak cinta sama negeri ini. *Mulai membayangkan sebagai Dini yang menikmati angin semilir di sawah sambil menghalau burung atau menikmati degan yang dipetik langsung dari pohonnya*
Aku CINTA INDONESIA dan sastra-nya!!! :)
gadisamnesia wrote on Jul 11, '11
1
|
gadisamnesia said
1
tegaaa
eh..tigaaa |
jampang said
cerita lama yang masih saya ingat adalah runtuhnya surauku, karena diceritain lisan sama guru bahasa indonesia waktu sma.kalau N.H. Dini cuma denger namanya doank
sudah pernah review dong :D
http://darnia.multiply.com/reviews/item/7 lagi pingin cari buku-buku sastra Indonesia lama, macam "Siti Nurbaya". Kemarin nemu buku "Sengsara Membawa Nikmat" cuma kok harganya muahal banget T_T NH. Dini karyanya banyak banget, cuma jaman dulu dianggap vulgar, karena memang sastra lama kan gak boleh mencantumkan agedan dewasa :D Padahal buku beliau masuk ke perpustakaan sekolah-sekolah, jadinya sempat dilarang edar. Kemudian, mulai tahun 90-an diterbitkan lagi dan muncullah sastra dengan penulis-penulis macam Mira W. dan N.H Dini ini :) |
arsitaarsita wrote on Jul 11, '11
jampang said
cerita lama yang masih saya ingat adalah runtuhnya surauku, karena diceritain lisan sama guru bahasa indonesia waktu sma.kalau N.H. Dini cuma denger namanya doank
ahahaha samaaaa
dan nama guru bahasa indonesia gw Rahardini pula |
arsitaarsita said
dan nama guru bahasa indonesia gw Rahardini pula
hihiihihih ini guru SD yah??
Guru Bahasa Indonesia SD gw namanya Bu Mul (gak tau nama lengkapnya) sekarang udah almarhumah sih... dulu puisi pertama yang gw apal adalah DARI KARAWANG KE BEKASI :D *sekarang lupa* |
arsitaarsita wrote on Jul 11, '11
darnia said
hihiihihih ini guru SD yah??Guru Bahasa Indonesia SD gw namanya Bu Mul (gak tau nama lengkapnya) sekarang udah almarhumah sih... dulu puisi pertama yang gw apal adalah DARI KARAWANG KE BEKASI :D *sekarang lupa*
guru SMA ini...dan tau ngga pelajaran bahasa indonesiaku ini rata rata ancur, Lha wong Ebtanas SMA aja nilainya cuma 6.00
kalah ama mata pelajaran Kimia ama Fisika LOL |
arsitaarsita said
kalah ama mata pelajaran Kimia ama Fisika LOL
hebaaat!!
gw super dongok di dua mata pelajaran ini... |
arsitaarsita wrote on Jul 11, '11
darnia said
hebaaat!!gw super dongok di dua mata pelajaran ini...
Kalo akoh paling syukaaa Kimia...
nilainya ndak hebat hebat amat kok, biasa aja |
arsitaarsita said
nilainya ndak hebat hebat amat kok, biasa aja
nilai biasa buat gw udah hebat XD
soalnya punya gw selalu dibawah rata-rata XD |
andiahzahroh wrote on Jul 11, '11
eh, baca review ini aku tiba-tiba jadi pengen buku-buku jadul macam:
Dari Ave Maria ke jalan lain ke Roma Salah Pilih Salah Asuhan Burung-burung Manyar kebetulan minta baca lagi turun nih buku2 jadul kek gitu bisa didapet dimana ya? :D |
andiahzahroh said
buku2 jadul kek gitu bisa didapet dimana ya? :D
ho iyaaaa
judul-judul yang mbak Zahroh sebutkan aku juga pengen baca T_T di Jakarta ada sebuah toko buku yang khusus jual buku langka, mungkin bisa didapat di situ. Kemarin yang "Sengsara Membawa Nikmat" juga ada, cuma harganya itu yang gak masuk di dompetku T_T Kalo buku-buku biografi N.H Dini ini, diterbitkan ulang sama Gramedia, jadi nyari di Gramedia juga nemu. Hanya mungkin gak lengkap.Ini aja kemaren, gak sengaja nemu di toko buku bekas... |
malambulanbiru wrote on Jul 11, '11
Di rak buku omahku ana Siti Nurbaya kertas cokelat burek, Mbok.. *pamer*
kayane buku" terbitan BP diterbitne maneh. Aku pernah tumbas apa ya kae.. *ga kuat tangi saka amben gae ngecek* :D Btw, koleksi buku ning perpus Yayasan Umar Kayam kumplit banget. Wingi kancaku ngopi serial bukune Romo Mangun. Mungkin Sandi Nayoan, eh, Sengsara Membawa Nikmat enek mungkin. *turu* |
malambulanbiru said
*turu*
*tangiiiiiiiiiiiiiiiiiiii*
kopiknooooooooooooooooooo.... *siram kopi* |
malambulanbiru wrote on Jul 11, '11
Btw,
cen genre obralan tenan kowe. Ta' gae jimat oleh ga? Ta' lebokne dompet
nek pas aku nembe hunting buku--men nemu buku" obralan apik.
|
malambulanbiru said
Btw,
cen genre obralan tenan kowe. Ta' gae jimat oleh ga? Ta' lebokne dompet
nek pas aku nembe hunting buku--men nemu buku" obralan apik.
wahahahhahahhahah
*PLAK!!* dompetan karung goni po? XD |
malambulanbiru wrote on Jul 11, '11
Aku tag-line terakhir. :)
|
malambulanbiru wrote on Jul 11, '11
Aku suka tag-line terakhir. :)
|
mooncatz said
klasik
banget yah.. kadang kalo baca novel lama, suka ngga nyambung. otak gw
rasana buntu T_T padahal bukunya biasanya bagus huhuhu
hehehheh mungkin tergantung juga sih, Mon....
kalo penulis lama yang karyanya banyak dikenal, biasanya gak terlalu njlimet kapan-kapan aku pinjemi ini..bahasanya lugas dan gampang nyambung kok |
malambulanbiru wrote on Jul 11, '11
Mon, baca sastra lama Motinggo Boesje, Mon. Bahasanya 'indah' :p
hehe. Enggak dink. Bagus kok. Tuh Atheis bagus. Ronggeng Dukuh Paruk bagus. Bahasanya enggak susah. @i Dan: aku dirayuuu..!! *meleleh-turu* aku pingin Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. |
andiahzahroh wrote on Jul 11, '11
malambulanbiru said
aku pingin Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.
waah, aku suka
Nur Hayati dan Zainudin :D |
andiahzahroh said
waah, aku sukaNur Hayati dan Zainudin :D
mbaaak...aku ya mauuu
*jangan baca komennya Desi* -- melirik ganas -- |
andiahzahroh wrote on Jul 11, '11
Eh, ada lagi novel jadul yang memorable
Perawan di sarang penyamun Bacanya pas SMP apa ya? kalo buku-buku lain itu gambarnya lukisan tangan, ini gambar-foto hitam putih *pada masa itu :D |
andiahzahroh said
Perawan di sarang penyamun
huwee...nggak tauuu T_T
|
malambulanbiru said
aku dirayuuu..!!
eh..iki ngelindur opo piye???
-- menunggu gosip -- HUWAAA....itu.....itu..judul-judul keren (dan aku durung moco) T_T *Mbokdhe...ngampiilllll....* |
malambulanbiru wrote on Jul 11, '11
Mbak punya? Aku mauu.. Alamatku aku PM yaa #eeaaa X)
|
malambulanbiru wrote on Jul 11, '11
Aaaah.. Iya! Perawan di Sarang Penyamun!
Dani tanggun jawab, ih. Marai inget" buku" lama, terus pingin, terus liat isi dompet.... Btw, ripiu buku N.H. Dini ini jadi bikin aku inget sama serial Laura Ingals. |
malambulanbiru said
Btw, ripiu buku N.H. Dini ini jadi bikin aku inget sama serial Laura Ingals.
hehehhehe suwun, Mbokdhe *lho?* XD
eh, aku malah rung tau moco bukune Laura Ingals sing terbitan anyar. Tau moco sing lawas, tapi wis lali... T_T |
malambulanbiru wrote on Jul 11, '11
@i Dan: suk nek pas resepsi nikahan ning omahku kowe njujuk e rak bukuku ae :D
|
malambulanbiru said
@i Dan: suk nek pas resepsi nikahan ning omahku kowe njujuk e rak bukuku ae :D
peramal tenan owk kowe ki XD
palingan lek awakmu mengko nikah, rak bukumu mbok singitke wedi tak embati buku-bukune XD |
boemisayekti wrote on Jul 11, '11
Selain
sentimentilnya, suka detail ceritanya, NH Dini selalu menceritakan hal2
yg kadang sepele tapi menjadi menarik untuk disimak.cerita kenangan ini
jd bacaan jaman SMU,tpi malah novel ini kelewatan. Bru ngikutin Padang
Ilalang di Belakang Rumah, Langit dan Bumi Sahabat Kami, dan Sekayu.
Sekarang malah gak pernah bca novel2 beliau yg baru, tebel2 je! :D
|
boemisayekti said
Bru ngikutin Padang Ilalang di Belakang Rumah, Langit dan Bumi Sahabat Kami, dan Sekayu
hauuuuuuuuuuuuuuuuuuu...pinjeeeeeeeeeeeeeem T_T
aku pertama kali "berkenalan" dengan karya N.H Dini lewat Namaku Hiroko, jaman SMU dan itu juga dapet minjem. Tapi memang bahasa beliau ini enak disimak... Pokoknya suka sama karya beliau ini! |
boemisayekti wrote on Jul 12, '11
darnia said
hauuuuuuuuuuuuuuuuuuu...pinjeeeeeeeeeeeeeem T_Taku pertama kali "berkenalan" dengan karya N.H Dini lewat Namaku Hiroko, jaman SMU dan itu juga dapet minjem. Tapi memang bahasa beliau ini enak disimak... Pokoknya suka sama karya beliau ini!
pinjemmm....?
saya aja pinjem dari perpus SMU kok, hehehe... bukunya Dini cuma punya
Jalan Bendungan. yang lain pinjem perpus semuaaaa...
pertama kenal lewat Keberangkatan... waktu SMP...:) |
theresajackson wrote on Jul 11, '11
Aku punya lengkap semua buku2 karangan NH Dini....Bagus2 semua, sangat suka membacanya!
|
theresajackson said
Aku punya lengkap semua buku2 karangan NH Dini....Bagus2 semua, sangat suka membacanya!
saluuuut!!!
(intinya pengen minjem juga) XD |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar