Category: | Books |
Genre: | Literature & Fiction |
Author: | various, local editor: Muhidin M. Dahlan |
Apa
yang terlintas di pikiran, apabila nama-nama seperti Ernest Hemingway,
Rudyard Kipling, Herman Hesse, Gunther Grass, Gabriel Garcia Marquez,
Jean-Paul Sartre dan Milan Kundera ada di daftar penulis dalam satu
buku? Jawabannya cuma satu : HARTA KARUN.
Buku ini berisi kumpulan karya cerita pendek dari 12 sastrawan peraih nobel dan dua begawan sastra (yang kayaknya belum sempat dapet nobel, tapi karyanya diakui).
Ada kisah dari William Faulkner dengan Mawar untuk Emily, berkisah tentang seorang perempuan tua yang meninggal dalam kondisi sendirian dan sunyi. Dan hal itu dia pilih sendiri akibat depresi yang amat sangat.
Ada pula kisah seorang anak rantau, yang pergi ke negara adikuasa untuk sebuah status sosial. Setiap saat ia mengirimkan uang hasil kerjanya kepada kedua orang tuanya, karena dia beranggapan bahwa keduanya hidup dalam kekurangan dan kesulitan akibat hidup di desa yang tua dan sepi. Namun, anggapannya ternyata keliru. Hal ini bisa ditemukan dalam kisah Lelaki dari Amerika karya Isaac Bashevis Singer
Milan Kundera menampilkan kisah sepasang muda mudi yang sudah merencanakan liburan bersama sejak lama. Pasangan kekasih ini berniat untuk membuat liburannya menjadi lebih menarik, dengan memainkan lakon yang berbeda dengan karakter sehari-hari mereka. Dan akhirnya mereka terjebak dengan lakon yang dimainkannya. Ini bisa dibaca dalam Labirin Permainan
Petang Cemerlang Milik Balthazar dikisahkan oleh Gabriel Garcia Marquez, dimana seorang pembuat sangkar burung bernama Balthazar menjanjikan sebuah sangkar nan elok kepada seorang anak yang nampak kaya. Begitu sangkar tersebut jadi, banyak orang yang tertarik dan menawar dengan harga tinggi, namun ditolaknya karena Balthazar sudah menjanjikan kepada sang anak. Namun, harapan Balthazar hanya tinggal harapan.
Dan masih banyak lagi.
******
Bagi masyarakat awam, banyak sekali yang merasa "terintimidasi" oleh kata "SASTRA". Banyak yang menganggap bahwa sastra adalah hal yang ribet, rumit dan penuh filosofi. Padahal pada dasarnya, semua hal yang melibatkan kenyataan sehari-hari yang kemudian dituliskan, adalah sebuah bentuk sastra.
Itulah yang mendasari pemberian Nobel untuk genre sastra. Albert Nobel adalah seorang penggemar buku dan dunia tulis menulis. Namun, karena kedua orang tuanya tidak setuju, beliau akhirnya menekuni bidang sains dan akhirnya menjadi penemu Nitrogliserin.Setelah penemuannya dipatenkan, Nobel menjadi milyuner. Kemudian, beliau meninggal dan mewasiatkan seluruh harta bendanya sebagai hadiah di segala bidang keilmuan, salah satunya sastra.
Albert Nobel adalah sebuah contoh nyata bahwa sains dan sastra adalah ilmu yang setara.
"Bila sains bergelut dalam laboratoriumnya yang dingin yang ruangannya dipenuhi dengan segala macam peralatan mesin canggih dan tetabungan, maka sastrawan sepenuh-penuhnya bergulat dengan imaji dan realitas masyarakat. Dua hal itulah yang menjadi laboratoriumnya. Wadahnya adalah kata-kata."[Din, Arief - Sesobek Catatan Penerbit, hal. 20]
Adalah bohong jika ada seseorang yang mengaku pengarang, namun dia tidak berinteraksi dengan sekitarnya. Karena pengarang adalah orang yang berinteraksi dengan dunia nyata, bukan sekedar menjabarkan imajinasinya sendiri. Dalam pidatonya, Gabriel Garcia Marquez-pun berujar : "Pujian terbesar saya adalah pada imajinasi saya, padahal sebetulnya tidak ada satu barispun yang tidak berpijak pada kenyataan".
Dengan membaca keempat belas cerita pendek di sini, kita seolah juga dibawa mengarungi keempat belas saksi kehidupan, bersamaan dengan manis getirnya dari seantero pojok dunia ini.
*****
P.S : Buku ini gw beli tahun 2002 dan saat itu tinggal satu eksemplar di Toga Mas Malang. Kalo sekarang, gw gak tau ada di toko buku mana..
Buku ini berisi kumpulan karya cerita pendek dari 12 sastrawan peraih nobel dan dua begawan sastra (yang kayaknya belum sempat dapet nobel, tapi karyanya diakui).
Ada kisah dari William Faulkner dengan Mawar untuk Emily, berkisah tentang seorang perempuan tua yang meninggal dalam kondisi sendirian dan sunyi. Dan hal itu dia pilih sendiri akibat depresi yang amat sangat.
Ada pula kisah seorang anak rantau, yang pergi ke negara adikuasa untuk sebuah status sosial. Setiap saat ia mengirimkan uang hasil kerjanya kepada kedua orang tuanya, karena dia beranggapan bahwa keduanya hidup dalam kekurangan dan kesulitan akibat hidup di desa yang tua dan sepi. Namun, anggapannya ternyata keliru. Hal ini bisa ditemukan dalam kisah Lelaki dari Amerika karya Isaac Bashevis Singer
Milan Kundera menampilkan kisah sepasang muda mudi yang sudah merencanakan liburan bersama sejak lama. Pasangan kekasih ini berniat untuk membuat liburannya menjadi lebih menarik, dengan memainkan lakon yang berbeda dengan karakter sehari-hari mereka. Dan akhirnya mereka terjebak dengan lakon yang dimainkannya. Ini bisa dibaca dalam Labirin Permainan
Petang Cemerlang Milik Balthazar dikisahkan oleh Gabriel Garcia Marquez, dimana seorang pembuat sangkar burung bernama Balthazar menjanjikan sebuah sangkar nan elok kepada seorang anak yang nampak kaya. Begitu sangkar tersebut jadi, banyak orang yang tertarik dan menawar dengan harga tinggi, namun ditolaknya karena Balthazar sudah menjanjikan kepada sang anak. Namun, harapan Balthazar hanya tinggal harapan.
Dan masih banyak lagi.
******
Bagi masyarakat awam, banyak sekali yang merasa "terintimidasi" oleh kata "SASTRA". Banyak yang menganggap bahwa sastra adalah hal yang ribet, rumit dan penuh filosofi. Padahal pada dasarnya, semua hal yang melibatkan kenyataan sehari-hari yang kemudian dituliskan, adalah sebuah bentuk sastra.
Itulah yang mendasari pemberian Nobel untuk genre sastra. Albert Nobel adalah seorang penggemar buku dan dunia tulis menulis. Namun, karena kedua orang tuanya tidak setuju, beliau akhirnya menekuni bidang sains dan akhirnya menjadi penemu Nitrogliserin.Setelah penemuannya dipatenkan, Nobel menjadi milyuner. Kemudian, beliau meninggal dan mewasiatkan seluruh harta bendanya sebagai hadiah di segala bidang keilmuan, salah satunya sastra.
Albert Nobel adalah sebuah contoh nyata bahwa sains dan sastra adalah ilmu yang setara.
"Bila sains bergelut dalam laboratoriumnya yang dingin yang ruangannya dipenuhi dengan segala macam peralatan mesin canggih dan tetabungan, maka sastrawan sepenuh-penuhnya bergulat dengan imaji dan realitas masyarakat. Dua hal itulah yang menjadi laboratoriumnya. Wadahnya adalah kata-kata."[Din, Arief - Sesobek Catatan Penerbit, hal. 20]
Adalah bohong jika ada seseorang yang mengaku pengarang, namun dia tidak berinteraksi dengan sekitarnya. Karena pengarang adalah orang yang berinteraksi dengan dunia nyata, bukan sekedar menjabarkan imajinasinya sendiri. Dalam pidatonya, Gabriel Garcia Marquez-pun berujar : "Pujian terbesar saya adalah pada imajinasi saya, padahal sebetulnya tidak ada satu barispun yang tidak berpijak pada kenyataan".
Dengan membaca keempat belas cerita pendek di sini, kita seolah juga dibawa mengarungi keempat belas saksi kehidupan, bersamaan dengan manis getirnya dari seantero pojok dunia ini.
*****
P.S : Buku ini gw beli tahun 2002 dan saat itu tinggal satu eksemplar di Toga Mas Malang. Kalo sekarang, gw gak tau ada di toko buku mana..
ayanapunya wrote on Nov 14, '11
waa dani makin keren nih nulis resensinya b^^d
|
ayanapunya said
waa dani makin keren nih nulis resensinya b^^d
*blusing* makasiiiih :">
|
rengganiez wrote on Nov 14, '11
darnia said
Apa
yang terlintas di pikiran, apabila nama-nama seperti Ernest Hemingway,
Rudyard Kipling, Herman Hesse, Gunther Grass, Gabriel Garcia Marquez,
Jean-Paul Sartre dan Milan Kundera ada di daftar penulis dalam satu
buku? Jawabannya cuma satu : HARTA KARUN.
SEPAKAT.
|
rengganiez said
SEPAKAT.
*salaman*
|
ivoniezahra wrote on Nov 14, '11
2002-2011 bcnya pun seperti membuka harta karun saking lamanya ^^
|
ivoniezahra said
2002-2011 bcnya pun seperti membuka harta karun saking lamanya ^^
hahahha iyaaa
dulu pas pertama kali baca, beneran bingung, karena gaya penceritaannya beda sama Harry Potter *ya jelas lah!* kemaren coba baca ulang, Alhamdulillah...nyambung-nyambung aja :D |
rubietuesday wrote on Nov 14, '11
Ah,
iya. Sastra. Dan interaksi pengarang dengan sekitarnya. Tingkiu
tingkiu.. Kapan-kapan aku ngopi penjelasan ttg sastranya, ya? Soale aku
i sebel e karo sik nek njuk terus 'memojokkan' dgn bilang sastra = hii~
Hahaha. Malah curhat. Abaikan. Btw, hati-hati nanti malam. Aku mau nyolong buku ini dari rumahmu. Disimpen ng ndi? |
rubietuesday said
Disimpen ng ndi?
Di hatimuuuu #eaaaaaaaaaaaaaaaaa :D
Banyak kok yang ngomong gitu, Mbokdhe. Aneh aja istilahnya : gak paham sastra. Padahal semua bentuk penulisan adalah sastra, hanya tinggal dibagi genre-nya aja toh? Kalo memahami gaya penulisan, mungkin lebih tepat cocok gak cocok aja, jadi lebih nyambung. Kalo satu gaya bahasa gak nyambung, sekali lagi, menurutku, tergantung jam terbang bacanya sih.. IMO lho, Mbokdheee |
rubietuesday wrote on Nov 14, '11
Dani ceramah.. *manthuk-manthuk ngrungokne*
|
ivoniezahra wrote on Nov 14, '11
terkadang msh bnyk yg meremehkan sastra dn pengkotak2annya. Sastra anu, sastra itu.
Tapi jd ada pengaruhnya jg seh :D Dulu aku males dibilang penulis, mending dikatakan tukang bkin cerita :D |
ivoniezahra said
Dulu aku males dibilang penulis, mending dikatakan tukang bkin cerita :D
bedanya di mana, Mbak?
*duduk manis* *nyimak* |
ivoniezahra wrote on Nov 14, '11
kalu penulis biasa ada embel2 prestasi dll Kalu tkng cerita, bisa siapa aja :D
|
ivoniezahra said
penulis biasa ada embel2 prestasi
:o
SUMPAH BARU TAU!! |
ivoniezahra wrote on Nov 15, '11
Aku pernh lho bc buku yg di biografi sipenulis embel2 prestasinya dicntumkan mpe lbh dr 3 halaman :D
|
ivoniezahra said
Aku pernh lho bc buku yg di biografi sipenulis embel2 prestasinya dicntumkan mpe lbh dr 3 halaman :D
hooooooooooo
Apa mungkin yang kayak gitu penulis Indonesia ya? Soalnya kalo aku baca buku terbitan luar, mereka cuma pasang foto authornya aja tanpa embel-embel prestasi |
ivoniezahra wrote on Nov 15, '11
Kebnyakan seh memang iya. Entah dngn alasan apapun itu.
Hal kek gni ntr jd pengalaman kalu nerbitkn novel berikutnya, andaipun tuntutan dr penerbit,bs cntmkn super singkat. Di 2 buku mas Ihwan pun sngt singkt :D |
malambulanbiru wrote on Nov 15, '11
*ngakak*
ora sida komen, ah. Yang pasti aku mengagumi dan menghormati PROSES dan HASIL kerja para penulis yang sedang dibahas di buku ini. KARYA akan lebih berbicara (ketimbang embel-embel), menurut pendapat pribadiku. *capslock-e kedudul sikut* |
malambulanbiru said
ora sida komen, ah.
kuwi sing ndek ngisore menjelaskan nanging ra komen ya Mbokdhe? :D
|
tintin1868 wrote on Nov 16, '11
eh bener tuh dan.. dalam satu buku kumpul gitu namanya harta karun.. apalagi nama2 sastra yang sudah ku kenal..
|
tintin1868 said
eh bener tuh dan.. dalam satu buku kumpul gitu namanya harta karun.. apalagi nama2 sastra yang sudah ku kenal..
pas dulu beli nggak kepikiran sampe ke sana lho, Mbak
tertarik aja sama kata Nobelnya doang hahahah |
1 komentar:
Siapa yg punya unsur-unsur cerpen berjudul Labirin Permainan karya Milan Kundera, boleh di email ke extreme.septian.com
Posting Komentar