Category: | Books |
Genre: | Biographies & Memoirs |
Author: | Daoed Joesoef |
Anak
yang hebat terlahir dari ibu yang hebat. Petuah itu nampaknya cocok
sekali dengan gambaran kehidupan mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI era Soeharto (1978-1983). Daoed Joesoef dibesarkan di
sebuah kampung di Medan dengan sederhana. Namun, beliau mampu
"memandang" dunia dengan begitu bijak.
Hal ini tak lepas dari peranan Siti Jasiah, sang Ibunda. Wanita ini buta huruf dan tidak berpendidikan formal. Namun, beliau mampu membaca huruf arab dengan baik, serta pengetahuan agamanya begitu luas, sehingga hal tersebut menjadi dasar kuat membesarkan anak-anaknya. Emak ini memiliki falsafah hidup yang kuat dan cukup modern, terutama dalam kehidupan masa itu.
Emak mengajarkan untuk beragama kepada anak-anaknya dengan tidak fanatik. Emak juga mengajarkan bahwa kerja keras fisik pun diperlukan dalam hidup, selain bekerja dengan pikiran. Dan Emak juga mengajarkan, apabila sedang benar-benar mencari Tuhan di sekitar kita, segala upaya perbaikan hidup di setiap saat adalah doa.
Semuanya dituturkan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Bahkan dalam bertoleransi dengan orang lain, terutama dalam kehidupan beragama. "lebih baik membuat agama seperti garam saja, menyatu dan lebur dalam makanan, dapat dirasakan kebaikan dan manfaatnya serta ketepatan pemerataannya tanpa kelihatan sedikitpun kehadirannya"--sungguh Emak ini luar biasa
Kehidupan keluarga Mohammad Joesoef juga sedikit mengingatkan akan kisah Little House on The Prairie. Tapi yang ini dengan rasa lokal. Sebuah buku yang A VERY RECOMMENDED, terutama untuk para ibu, karena perempuan adalah tiang suatu bangsa.
Hal ini tak lepas dari peranan Siti Jasiah, sang Ibunda. Wanita ini buta huruf dan tidak berpendidikan formal. Namun, beliau mampu membaca huruf arab dengan baik, serta pengetahuan agamanya begitu luas, sehingga hal tersebut menjadi dasar kuat membesarkan anak-anaknya. Emak ini memiliki falsafah hidup yang kuat dan cukup modern, terutama dalam kehidupan masa itu.
Emak mengajarkan untuk beragama kepada anak-anaknya dengan tidak fanatik. Emak juga mengajarkan bahwa kerja keras fisik pun diperlukan dalam hidup, selain bekerja dengan pikiran. Dan Emak juga mengajarkan, apabila sedang benar-benar mencari Tuhan di sekitar kita, segala upaya perbaikan hidup di setiap saat adalah doa.
Semuanya dituturkan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Bahkan dalam bertoleransi dengan orang lain, terutama dalam kehidupan beragama. "lebih baik membuat agama seperti garam saja, menyatu dan lebur dalam makanan, dapat dirasakan kebaikan dan manfaatnya serta ketepatan pemerataannya tanpa kelihatan sedikitpun kehadirannya"--sungguh Emak ini luar biasa
Kehidupan keluarga Mohammad Joesoef juga sedikit mengingatkan akan kisah Little House on The Prairie. Tapi yang ini dengan rasa lokal. Sebuah buku yang A VERY RECOMMENDED, terutama untuk para ibu, karena perempuan adalah tiang suatu bangsa.
anchaanwar wrote on Jan 9
Eh gw punya ebooknya nih.
|
anchaanwar said
Eh gw punya ebooknya nih.
pan gw dapetnya dari elu, kakak :D
|
firstychrysant wrote on Jan 9
anchaanwar said
Eh gw punya ebooknya nih.
woww... boleh bagi linknya dongg ^___^ mkasih
|
ayanapunya wrote on Jan 9
anchaanwar said
Eh gw punya ebooknya nih.
boleh minta juga nggak?
|
anchaanwar wrote on Jan 9
Pm ur email guys, i'll send it for u all :D
|
tintin1868 wrote on Jan 9
rudal2008 said
Menarik sekali sharingnya."Kapan lagi Indonesia dipimpin oleh seorang wanita?
kan udah pernah megawati?
|
myelectricaldiary wrote on Jan 9
darnia said
apabila sedang benar-benar mencari Tuhan di sekitar kita, segala upaya perbaikan hidup di setiap saat adalah doa.
duuuhhh,, merinding baca yg ini ;-)
sama kayak nasehat nyokap.. |
tintin1868 wrote on Jan 9
eh ini buku lama banget..
|
tintin1868 wrote on Jan 9
darnia said
Petuah itu nampaknya cocok sekali dengan gambaran kehidupan mantan Menteri Luar Negeri RI era Soeharto (1978-1983
ku ingetnya mentri pendidikan deh beliau.. bukan menlu..
|
tintin1868 said
ku ingetnya mentri pendidikan deh beliau.. bukan menlu..
eh iya...harusnya menteri Pendidikan
*kenapa gw nulisnya MENLU ya??* EDIT!! -- makasih koreksinya, mbak-- :D |
mouleedeea wrote on Jan 10
Postingannya
bagus. Daniii.... diriku sdh baca mentionnya tapi balesnya di sini aja
yah. Mauuuu.graphic novelnya. Minta linknya boleh atau sekalian kirim
softcopy.nya hehe
|
mouleedeea said
Minta linknya boleh atau sekalian kirim softcopy.nya hehe
link-nya aja tak PM :D
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar