3/28/2011

0/5 stars -- Map Of The Invisible World (Peta Dunia tak Kasat Mata)

Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Tash Aw
Awalnya gw penasaran banget sama buku ini. Penasaran karena penulisnya bukan penulis lokal dan settingnya di Indonesia pasca-kolonialisme, tahun 1960-an. Gw tertarik "melihat" sudut pandang pengarang non-Indonesia tentang Indonesia itu sendiri. Dan apa yang terjadi? Gw sampe nggak tau kudu ngasih rate berapa, saking sebelnya sama buku ini!

Tokoh sentral dalam buku ini:

1. ADAM de Willigen: seorang bocah peranakan Indonesia - yang yatim piatu dan diangkat anak oleh pelukis Karl de Willigen. Adam terobsesi untuk bertemu dengan keluarga Masa Lalu-nya dan saat Karl “ditangkap”Adam terlunta-lunta di Jakarta, berusaha mencari keberadaan abangnya sekaligus membebaskan Karl.

2. MARGARET Bates: seorang antropolog dari Amerika, yang gw-gak-tau-sebenernya-ngapain-dia-di-Jakarta-selain-merasa-nggak-betah!! Margaret ini memiliki hubungan Masa Lalu dengan Karl, sehingga terpaksa membantu Adam menemukan Karl.

3. JOHAN : kakak Adam yang terpisah sejak kecil. Johan diadopsi oleh sebuah keluarga Malaysia, dan hidup dalam kemewahan sembari mengubur luka hatinya dari Masa Lalu-nya.

Tokoh lain (yang ternyata penting):

KARL de Willigen: ayah angkat Adam, keturunan Indo-Belanda. Karl setengah mampus berusaha mengubah cara berpikir Adam, bahwa mereka sama Indonesianya dengan orang-orang pribumi di pulau mereka tinggal (Nusa Perdo, ada yang tahu ini dimana atau pernah ke sana nggak sih?)

*******

Apa yang menyebalkan dari buku ini?

Pertama, karena Tash Aw sendiri NGGAK PERNAH mengalami masa itu. Semua kondisi Jakarta tahun 1960-an tersebut adalah hasil dari wawancaranya dengan seseorang bernama Judith Sihombing. Tengoklah baris berikut :

“Kau meremehkan Sukarno,”Mick berkata…”Segala tetek bengek soal Konfrontasi ini mulai menjadi obsesi, sesuatu yang sangat esensial atas eksistensi beliau. Kelihatan dari pemilihan kata-katanya, kupikir: beliau ingin mengkonfrontasi seluruh dunia, terutama Malaysia. Ia benar-benar membenci segala hal yang mewakili negara itu. Kupikir sebenarnya dia tidak menyukai gagasan tentang negara tetangga yang tanpa perlu bersusah payah memperjuangkan kemerdekaannya dan menjadi kaya, sementara negaranya sendiri kacau balau.” [hal.154]

Well, jujur, gw agak-agak gimana gitu pas baca baris itu. Memang dalam cerita, yang mengatakannya adalah Mick, salah satu tokoh berkewarganegaraan Amerika. Tapi, kan yang “melahirkan” tokoh dah apa yang diucapkan tokoh itu adalah Mr. Tash bukan? Dan Mr.Tash dibesarkan di Malaysia, meski dia lahir di Taipei. Mungkin gw agak-agak su’udzon sama Mr.Tash, tapi gw merasakan sentimen pribadi dalam kata-katanya. Sebel!!

Kedua, penokohannya kurang kuat. Korelasi tokoh satu dan lainnya nggak terlalu jelas.Bingung banget membaca Adam itu karakter yang gimana, Margaret itu seperti apa, Johan itu kayak apa….semuanya tumpang tindih nge-blur gak jelas. Margaret kadang tampak menyepelekan orang-orang Asia. Hal itu tampak dalam kalimat ini :

“…dia mempekerjakan seorang anak tetangga untuk membawa cucian mereka ke penatu milik orang China,pakaian mereka akan tiba beberapa hari lagi, sudah tersetrika dan terlipat dengan rapi. Hal ini mengingatkan akan Eksistensi Primitif mereka, Margaret beralasan: mereka mungkin telah kehilangan kehidupan di hutan belantara namun setidaknya mereka masih punya orang-orang Asia yang melakukan tugas-tugas harian mendasar mereka.” [hal. 152]

What the heck is that???? Apakah karena Mr.Tash sekarang sudah menjadi warga negara Inggris dan sudah menjadi “manusia Barat” sehingga dia berpikir begitu?

Progres gw membaca buku ini masih 26%. Tapi, bolak-balik gw dibikin jengkel dengan ke-sok-tahuan Mr.Tash tentang kondisi negara gw pada saat itu. Well, jika Mr.Tash adalah orang Indonesia, atau minimal, dia pernah tinggal di sini beberapa tahun, atau mungkin (malah jauh lebih baik) mengalami masa tersebut, gw masih bisa menerima itu.

Berhubung, Mr.Tash tidak menjelaskan sama sekali kronologis penulisan buku ini, dan gw nggak menemukan satupun interview tentang bagaimana dia mengumpulkan bahan untuk penulisan buku ini, dengan sangat menyesal, gw kudu ngasih A BIG "BOOOOO" (jika ada yang bisa ngasih link tentang kronologisnya, mungkin opini gw bisa berubah).

Dengan latar belakangnya yang seperti itu dan meskipun novel pertamanya The Harmony Silk Factory mendapatkan Whitbread Award pada tahun 2005 (penghargaan yang sama untuk The Curious Incident of The Dog in The Night Time-nya Mark Haddon) buat gw, Map of Invisible World adalah jauh dari “exciting work”!


******

P.S : Buat yang ngasih gw buku ini, bukan berarti gw nggak menghargai pemberian kalian. Hanya, buku ini luar biasa menyebalkan. Ini hanya sebuah opini jujur dari seorang pecinta sejarah bangsa sendiri, yang merasa bahwa hal semacam ini sangat tidak pantas ditulis oleh seorang awarded novelist.






emokidonlastevening wrote on Mar 28, '11
itu wajah penulisnya mbak?
darnia wrote on Mar 28, '11
itu wajah penulisnya mbak?
he eh...
ada di halaman terakhir bukunya
ninelights wrote on Mar 28, '11
Itu 'tersangka'nya,Dani?hehe
Tadi sempte googling..emm..dari Malaysia yah,katanya..
Ada artikel juga, tapi dalam bahasa inggris..karena takut saya salah nangkap dan salah menceritakan, dengan ini maka tidak jadi saya link-kan..hehe

Dhani suka jenis novel 'sejarah' yah..?
darnia wrote on Mar 28, '11
Ada artikel juga, tapi dalam bahasa inggris..karena takut saya salah nangkap dan salah menceritakan, dengan ini maka tidak jadi saya link-kan..hehe

Dhani suka jenis novel 'sejarah' yah..?
artikelnya tentang apa, Na?
aku kemaren sempat nemu wawancara, tapi ternyata wawancara buku pertamanya dia (yang menang award itu), gak nemu interview untuk buku ini

hehhhehehhe...sejarah itu menarik
terutama sejarah bangsa sendiri :)
biar nggak kehilangan identitas sebagai seorang yang punya KTP Indonesia :)
ninelights wrote on Mar 29, '11
darnia said
artikelnya tentang apa, Na?aku kemaren sempat nemu wawancara, tapi ternyata wawancara buku pertamanya dia (yang menang award itu), gak nemu interview untuk buku ini
aghnellia wrote on Mar 28, '11
untung gak baca!
darnia wrote on Mar 28, '11
aghnellia said
untung gak baca!
sempat tertarik nggak, mbak?
cinderellazty wrote on Mar 28, '11
Kukira buku bagus
darnia wrote on Mar 28, '11
Kukira buku bagus
cara penyampaiannya sih bagus
jalinan katanya juga membius
hanya topik yang diangkat, buat gw terlalu pribadi

once again,ini hanya dari sudut pandang gw
belum tentu orang lain akan menilai sama
zenstrive wrote on Mar 28, '11
lima kancut?

*duh, sinemaindonesia.com kapan muncul lagi ya?*
darnia wrote on Mar 28, '11
zenstrive said
sinemaindonesia.com
iki opo, pak?
zenstrive wrote on Mar 28, '11
darnia said
iki opo, pak?
seinget saya dulu situs dua orang masokis yang suka nyiksa diri menonton film Indonesia dan merating. Nilainya dari 5 kancut (penyiksaan otak total) sampe 5 bintang
darnia wrote on Mar 28, '11
zenstrive said
seinget saya dulu situs dua orang masokis yang suka nyiksa diri menonton film Indonesia dan merating. Nilainya dari 5 kancut (penyiksaan otak total) sampe 5 bintang
*ngakak*
mungkin itu salah satu bentuk dedikasi mereka terhadap masyarakat cinta film Indonesia. Mereka mengorbankan diri untuk menonton terlebih dahulu dan meratingnya, sebelum yang lain ikutan tersiksa :D
zenstrive wrote on Mar 28, '11, edited on Mar 28, '11
darnia said
*ngakak*
mungkin itu salah satu bentuk dedikasi mereka terhadap masyarakat cinta film Indonesia. Mereka mengorbankan diri untuk menonton terlebih dahulu dan meratingnya, sebelum yang lain ikutan tersiksa :D
masih ada, tapi gak update update :(
http://www.sinema-indonesia.com/
darnia wrote on Mar 29, '11
zenstrive said
masih ada, tapi gak update update :(
http://www.sinema-indonesia.com/
huwahahahhahahhahah
lima kancut???? XD
museliem wrote on Mar 28, '11
Hehehe....
darnia wrote on Mar 28, '11
museliem said
Hehehe....
kamu ketawa yang mana, kakak?
*cubit pipinya pake tang*
rengganiez wrote on Mar 28, '11
baiklahhh....kalo gitu, gak jadi pinjem :-)
darnia wrote on Mar 28, '11
baiklahhh....kalo gitu, gak jadi pinjem :-)
mbak..mbak...
gak curiga, aku bikin review kayak gini biar bukunya gak dipinjem? *nyengir*
sarahutami wrote on Mar 28, '11
Bacanya bikin emosi? Aih itu malaysian, knp sih sentimen bgt ma indonesia.
darnia wrote on Mar 28, '11
Bacanya bikin emosi? Aih itu malaysian, knp sih sentimen bgt ma indonesia.
well.....
itu yang bikin aku penasaran sampe sekarang
banyak banget tokoh yang berkewarganegaraan Indonesia, namun gaya "bertutur"nya nggak kayak orang Indonesia tahun 1960-an....

hmmm..entah aku juga yang sok tahu atau gimana..
tapi Mr.Tash ini menggambarkan Jakarta pasca-revolusioner ini kayak negara-negara post-apocalypse...saat, dimana rakyatnya lebih cenderung bertindak brutal karena dorongan ekonomi dan "hasutan" kebebasan. Dan mr.Tash menggambarkan rakyat di kala itu (17 Agustus 1964) ibarat orang-orang yang "menunggu perintah" dari Presiden Sukarno untuk mulai saling hantam
denbagusediduk wrote on Mar 28, '11
itu di bawah, penulisnya apa yang ngasih buku? apa asal "nggugling" terus nemu wajah "kemampleng" dan ditempel? *mlipir pinggir sik...
darnia wrote on Mar 28, '11
apa asal "nggugling" terus nemu wajah "kemampleng" dan ditempel? *mlipir pinggir sik...
*ngakak*
lek asal nemu, kudune tak pasang fotomu sing ndek GR ae, Kang Den
luwih sumringah XD
puritama wrote on Mar 28, '11
wah....
tapi gak ada salahnya udah baca mbak... *bisa dijual lagi kan :p
darnia wrote on Mar 28, '11
puritama said
*bisa dijual lagi kan :p
ahhahahhaahha nggak menyesal kok baca ini
minimal sudah melihat salah satu pandangan masyarakat non-Indonesia
dan sedikit terhibur, ternyata penulis sekaliber penerima "award" juga bisa melakukan tulis-menulis pake rumus sok-tahu XD

dijual???
NO WAY, JOSE...
karena buku ini, meski bikin sebal, tidak ternilai :) *tengok P.S*-nya
iahsunshine28 wrote on Mar 28, '11
gambar yg dibawah itu kok sekilas mirip temenku yak! hehe :p
darnia wrote on Mar 28, '11
gambar yg dibawah itu kok sekilas mirip temenku yak! hehe :p
mungkin memang temanmu, iah :D

*kalo beneran Mr.Tash ini temenmu, kenalin dong. Biar aku tau proses dia nulis buku ini kayak apa* :D
debapirez wrote on Mar 28, '11
Ayo repiew yg lain mana sblm gw beli buku...
U r a good reviewer,Dan...
darnia wrote on Mar 28, '11
debapirez said
Ayo repiew yg lain mana sblm gw beli buku...
U r a good reviewer,Dan...
hahhahhhahah
bentar, Oom Ded...

masih baca buku ini :D (sebenernya ada 3 lagi yang currently-reading sih. Cuma kalo belum mengungkapkan unek-unek tentang yang satu ini, khawatir jadi bisul)

makasih apresiasinya, eniwey :">
mooncatz wrote on Mar 28, '11
hahaha ternyata ngga bagus ya, Dan.. *siapin list buku yang pingin dimiliki ahh*
darnia wrote on Mar 28, '11
mooncatz said
hahaha ternyata ngga bagus ya, Dan.. *siapin list buku yang pingin dimiliki ahh*
huwaaaaaaaaaaa....jangan siapin apa-apa lagi buat gw, say... *hugs*
secara bahasa, buku ini sebenernya bagus
hanya konflik-nya aja menurut gw, agak terlalu "menyentil" gw hahhahaha (gw-nya yang sentimentil, Mondeeeeeeee) *hugs hugs hugs* XD

makasih yah, Monaaaaaaaaaa
mooncatz wrote on Mar 29, '11
darnia said
jangan siapin apa-apa lagi buat gw
eerrrrr.. maksudnya list buku yang gw pingin, Dan :">

*didorong ke jurang*
darnia wrote on Mar 29, '11
mooncatz said
eerrrrr.. maksudnya list buku yang gw pingin, Dan :">

*didorong ke jurang*
*dorong pake skateboard* XD
mfanies wrote on Mar 28, '11
hehehe.....kakak dani request buku apa...
nanti coba tengok2 yg lebih mantap ceritanya

reviewer yg tepat yah :D
museliem wrote on Mar 28, '11
mfanies said
hehehe.....kakak dani request buku apa...
nanti coba tengok2 yg lebih mantap ceritanya

reviewer yg tepat yah :D
IPAD... *langsung ngacung*
darnia wrote on Mar 28, '11
museliem said
IPAD... *langsung ngacung*
buat gw gitu???? *langsung berbinar-binar*
mooncatz wrote on Mar 29, '11
museliem said
IPAD... *langsung ngacung*
si Om nulis apa sih? gelap, ngga kelihatan
darnia wrote on Mar 28, '11
mfanies said
hehehe.....kakak dani request buku apa...
nanti coba tengok2 yg lebih mantap ceritanya

reviewer yg tepat yah :D
udah, kakak Ariooo :)
buku ini udah jadi kado yang bagus dari teman-teman terbaikku...

aku nggak menyesal udah baca buku ini
sumpah!! serius!! suwer!!
mooncatz wrote on Mar 29, '11
darnia said
aku nggak menyesal udah baca buku ini
meskipun udah terciprat sesuatu..? xDD *dilempar pake bukunya*
darnia wrote on Mar 29, '11
mooncatz said
meskipun udah terciprat sesuatu..? xDD *dilempar pake bukunya*
huwahahhahahaha

Halaman yang itu gw skip, say XD
mfanies wrote on Apr 1, '11
darnia said
udah, kakak Ariooo :)
buku ini udah jadi kado yang bagus dari teman-teman terbaikku...

aku nggak menyesal udah baca buku ini
sumpah!! serius!! suwer!!
hehehe.....
semangads kakak dani....
ayo review terus buku2nya.....jd tambah banyak
darnia wrote on Apr 3, '11
mfanies said
ayo review terus buku2nya.....jd tambah banyak
siyaaap....

*eh...bukunya habissss* T_T
-- lebay mode : on --
mfanies wrote on Apr 3, '11
darnia said
siyaaap....

*eh...bukunya habissss* T_T
-- lebay mode : on --
keabisan stock....hehe..kayaknya kaga percaya deh..bisa2 kiamat dunia deh......kaga baca buku lg
srisariningdiyah wrote on Mar 28, '11
buku kan memang tujuannya mempengaruhi pembaca hihihhh
darnia wrote on Mar 28, '11
buku kan memang tujuannya mempengaruhi pembaca hihihhh
heheheh..bukan cuma buku sih
mungkin review-an gw ini malah bikin temen-temen yang awalnya pengen baca buku ini, jadi mengurungkan niatnya XD

*disambit*
nieuwverhaal wrote on Mar 29, '11
yasud jgn suruh aq beli buku ini ya.. krn bakal bikin sebel juga ..

:)))
darnia wrote on Mar 30, '11
yasud jgn suruh aq beli buku ini ya.. krn bakal bikin sebel juga ..

:)))
nggak akan nyuruh...
buku ini daku rekomendasikan buat siapa saja yang MEMBENCI Indonesia :p
gambarpacul wrote on Mar 29, '11


--separo aja deh..--
darnia wrote on Mar 30, '11

--separo aja deh..--
kagem buku nopo kagem reviewnipun?? :D
carrotsoup wrote on May 2, '11
oalah, novel tho? endingnya gimana dan? kalo endingnya happy sih, anggep aja pelecehan itu bagian dari cerita tokoh antagonis
darnia wrote on May 2, '11
kalo endingnya happy sih, anggep aja pelecehan itu bagian dari cerita tokoh antagonis
well, happy ending untuk si adek, karena dia dapet yang dia mau
tapi penggambaran wanita Indonesia yang nolong dia itu juga bikin jijik
terkesan wanita Indonesia masa itu...err, "gampangan"?
arddhe wrote on May 3, '11
jadi ikuta kesel
darnia wrote on May 3, '11
arddhe said
jadi ikuta kesel
kalo baca sampe tamat malah kethar kethir
rahmatulhusni wrote on Oct 4, '11
udah baca smpe tamat.. hm.. what a dialogic novel
Comment deleted at the request of the author.
rahmatulhusni wrote on Oct 4, '11
wahh.... bagus buat dijadiin skripsi^_^
fightforfreedom wrote on Apr 11
okey deh, saya kasih rating lima kancut juga :)



Karena tendensius dan ngambil dari sumber yg salah, maka novel ini layak disimpan di tong sampah.
darnia wrote on Apr 11
okey deh, saya kasih rating lima kancut juga :)



Karena tendensius dan ngambil dari sumber yg salah, maka novel ini layak disimpan di tong sampah.
gak coba baca sendiri, mas? :D
soalnya waktu di Goodreads aku komen begini, dia malah menganggap aku gak punya sumber akurat juga untuk berkomentar macam itu

Sebenernya yang aku permasalahkan bukan keakuratan faktanya. Tapi, pemilihan kata-kata Tash Aw yang agak menyepelekan Indonesia dan menjelek-jelekkan Pak Karno (belum lagi pas dialog yang mengomentari kegemaran pak Karno akan wanita) T^T

*miris sedih bacanya*

Tidak ada komentar: