Category: | Books |
Genre: | History |
Author: | Misbach Yusa Biran |
Ada 17 kisah di dalam buku ini tentang kehidupan seniman-seniman Pasar Senen pada tahun 1950-an. Dimana pasar Senen masih berjaya dan masih rame banget (belum kesaingan sama mol di depannya ituh). Yang dimaksud para seniman oleh Pak Biran di sini tak lain adalah para pengangguran (a.k.a gak kerja kantoran) yang hidup apa adanya, berdandan apa adanya dan memiliki idelisme tinggi. Masa dimana, karya seni masih dianggap sebelah mata, namun tetap diminati. Masa dimana, sebuah naskah drama bisa lahir dari obrolan di warung kopi. Masa dimana, sebuah cerpen hanya dihargai (maksimal) Rp 75,-
Kadang-kadang dialog yang disisipkan sungguh jujur dan lugu, namun nggak jarang juga mampu mengocok perut.Banyak hal yang mampu dijadikan renungan dalam cerita-cerita pendek yang dihadirkan. Segala hal yang nampak sepele, dibeberkan dalam obrolan-obrolan yang cerdas. Menarik!! Sedikit banyak menggambarkan kondisi Indonesia saat itu, yang sedang "berbenah" dan sedikit banyak mulai belajar "memperkaya batin".
******
Pak Biran sendiri saat menulis cerpen-cerpen di atas tidak merasa bahwa dirinya seorang seniman. Beliau hanya memposisikan sebagai pengamat (karena pada saat itu beliau bekerja di sebuah kantor dan dalam hukum-tak-tertulis-seniman, orang-orang semacam itu bukanlah seniman sejati) dan tak jarang, sebagai tempat para seniman tersebut berhutang :D
Pak Biran kemudian aktif sebagai sutradara handal dalam kancah perfilman Indonesia, hingga tahun 1971-an, dimana film Indonesia pada saat itu harus memasukkan bumbu seks. Pak Biran kemudian lebih aktif sebagai penulis skenario dan pembicara di seminar-seminar perfilman. Pada tahun 1969, beliau menikah dengan Nani Wijaya. (sumber : Wikipedia)
Dan sekali lagi, gw heran. Kenapa Gramed tega-teganya memasukkan buku bagus seperti ini dalam kelompok buku-buku diskon (gw sih bersyukur karena bisa dapet buku bagus dengan harga miring)
P.S : aslinya gw bingung, buku seperti ini masuk kategori apa XD Karena agak memuat sejarah (meski gak ada perang) gw masukin aja kategori itu
damuhbening wrote on Mar 30, '11
darnia said
kasus ini lagi?
ada aturan sebuah toko buku hanya bisa memajang buku dalam kurun waktu tertentu, jika melewati waktu biasanya akan ditarik lagi ke penerbit, dan jika masih ada maka buku-buku tersebut akan masuk tong diskon.... masih bingung? masih mempermasalahkan buku bagus harga diskon? tuing-tuing dah...hehehe |
damuhbening said
tuing-tuing dah...hehehe
nggak kok....
nggak akan mempermasalahkan lagi XD *kapok deh...ditegor Bli lagi* XD |
damuhbening wrote on Mar 30, '11
hahaha...makanya jangan ukur nilau buku dari harganya...
sederhana saja: banyak masyarakat kita gak mampu beli buku mahal, sebagus (seburuk) apapun buku itu, jadi dengan adanya diskon aja kadang tidak membantu, maka sering diadakan berbagi buku dengan bantuan aktifitas sosial... ayolah, buku bagus tidak harus mahal, tiu ayng harus digaungkan |
malambulanbiru wrote on Mar 30, '11
Informasi bukunya dicantumin dong, i Dan
|
malambulanbiru wrote on Mar 30, '11
Judul buku, nama penulis, tahun terbit, jumlah halaman, penerbit, harga
|
malambulanbiru wrote on Mar 30, '11
Hee kok malah 'eh?'. Ya wes ga sida X) males njelasne, nembe gae hp soale
|
funnieya said
hihihihihi positif thinking aja, mbak :D *lirik Bli Dewa* :>
mungkin aja emang gudangnya kepenuhan |
mellyheaven wrote on Mar 31, '11
Alhamdulillah donk kalo didiskon, hehehe...
Waktu itu aja aku dapet ayat2 cinta cuma 10rbu di Gramed, hebat yaahhh, hehehe... |
mellyheaven said
Waktu itu aja aku dapet ayat2 cinta cuma 10rbu di Gramed, hebat yaahhh, hehehe...
Ayat-ayat Cinta....aku.....dikasih *nyengir*
*kabur* |
mellyheaven wrote on Mar 31, '11
Wakakakakakkaaa....
|
nieuwverhaal wrote on Mar 31, '11
Beliau byk jasanya di dunia perfilman ..
Tapi ( mungkin ) buat generasi pendahulu , jd skrg dianggep biasa aja.. |
nieuwverhaal said
Tapi ( mungkin ) buat generasi pendahulu , jd skrg dianggep biasa aja..
iyah...
pas liat profilnya di halaman terakhir buku, ternyata beliau ini hebat banget kalo gak salah tahun 2007 dapet penghargaan dari presiden (lupa namanya) pokoknya berjasa dalam pelestarian budaya gitu..... |
rengganiez wrote on Mar 31, '11
dian khan suaminya nani wijaya to?? *halahhh penting yahhh* hehehe
|
rengganiez wrote on Mar 31, '11
ohh nyelip gak baca hehehhee
|
darnia said
supaya para pembaca buku dengan uang pas-pasan seperti kita bisa membeli buku bagus dengan harga miring *kalem*
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar